Sabtu, 28 September 2013

Types of Cupping Therapy


Cupping Therapy

Cupping therapy is a form of alternative medicine in which cups are placed on the skin to create suction. The cups can be made of a variety of materials, including:
  • Glass
  • Bamboo
  • Earthenware
Supporters of cupping therapy believe the suction of the cups mobilizes blood flow to promote the healing of a broad range of medical ailments.

Recommended Related to Mind, Body, Spirit

When heart specialist John M. Kennedy, M.D., of Harbor-UCLA Medical Center, stands at the scrub sink before an operation, he breathes deeply with  seven-count exhales, visualizing how he wants the procedure to go. "Athletes use these techniques to perform under pressure, but we can all call on them in our regular lives," Dr. Kennedy says. It starts with knowing what kind of breathing works best for the challenge you're facing. Here's what the latest research shows. REV UP If...

Cupping therapy dates back to ancient Egyptian, Chinese, and Middle Eastern cultures. One of the oldest medical textbooks in the world, the Ebers Papyrus, describes how the ancient Egyptians were using cupping therapy in 1,550 B.C.
In general, Western medical societies are skeptical of the health claims made by cupping therapy supporters. "Available scientific evidence does not support cupping as a cure for cancer or any other disease," states the American Cancer Society. "Reports of successful treatment with cupping are mainly anecdotal rather than from research studies."
But a 2012 study published in the journal PLoS ONE suggests that cupping therapy may have more than a placebo effect. Australian and Chinese researchers reviewed 135 studies on cupping therapy published between 1992 and 2010. They concluded that cupping therapy may be effective when combined with other treatments like acupuncture or medications in treating various diseases and conditions, such as:
  • Herpes zoster
  • Acne
  • Facial paralysis
  • Cervical spondylosis
But the researchers acknowledge that many of the studies in their review may have contained some bias. They say better studies are needed to draw a definite conclusion.

Types of Cupping Therapy

There are various types of cupping therapy, including:
  • Dry cupping (suction only)
  • Wet cupping (combination of suction and controlled medicinal bleeding)
During both types of cupping, a flammable substance such as alcohol, herbs, or paper is placed in a cup and set on fire. As the fire goes out, the cup is placed upside down on the patient's skin.
As the air inside the cup cools, it creates a vacuum. This causes the skin to rise and redden as blood vessels expand. The cup is generally left in place for five to 10 minutes.
A more modern version of cupping uses a rubber pump to create the vacuum inside the cup. Sometimes practitioners use medical-grade silicone cups. These are pliable enough to be moved from place to place on the skin and produce a massage-like effect.
During wet cupping, a mild suction is created using a cup that is left in place for about three minutes. The practitioner then removes the cup and uses a small scalpel to make superficial skin incisions. Then he or she performs a second suction to draw out a small quantity of blood.
After the procedure, the site may be covered with an antibiotic ointment and bandage to prevent infection. The skin's appearance generally returns to normal within 10 days.
Cupping therapy supporters believe that wet cupping removes harmful substances and toxins from the body to promote healing.

Jumat, 27 September 2013

terapi bekam: Pengobatan Stroke

terapi bekam: Pengobatan Stroke: Obat Penyakit Stroke Ringan dan Berat Stroke adalah suatu kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke suatu bagian otak tiba-tiba tergang...


Kamis, 26 September 2013

Mengenal Darah Dalam Tubuh Kita

Darah adalah suatu jaringan tubuh yang terdapat di dalam pembuluh darah yang warnannya merah. Warna merah itu keadaannya tidak tetap tergantung pada banyaknya kadar oksigen dan karbondioksida didalamnya. Darah yang banyak mengandung karbon diogsida warnanya merah tua. Adanya oksigen dalam darah di ambil dengan cara bernapas, dan zat tersebut sangat berguna pada peristiwa pembakaran/ metabolisme di dalam tubuh. Vikositas/ kekentalan darah lebih kental dari pada air yang mempunyai BJ 1,041-1,065, temperatur 380C, dan PH 7,37-7,45.



Darah selamanya beredar di dalam tubuh oleh karena adanya kerja atau pompa jantung. Selama darah beredar dalam pembuluh maka darah akan tetap encer, tetapi kalau ia keluar dari pembuluhnya maka ia akan menjadi beku. Pembekuan ini dapat dicegah dengan jalan mencampurkan ke dalam darah tersebut sedikit obat anti- pembekuan/ sitrus natrikus. Dan keadaan ini akan sangat berguna apabila darah tersebut diperlukan untuk transfusi darah.

Pada tubuh yang sehat atau orang dewasa terdapat darah sebanyak kira-kira 1/13 dari berat badan atau kira-kira 4-5 liter. Keadaan jumlah tersebut pada tiap-tiap orang tidak sama, bergantung pada umur, pekerjaan, keadaan jantung, atau pembuluh darah.

A. Fungsi Darah

a. Sebagai alat pengangkut yaitu:

  • Mengambil oksigen/ zat pembakaran dari paru-paru untuk diedarkan keseluruh jaringan tubuh.
  • Mengangkut karbon dioksida dari jaringan untuk dikeluarkan melalui paru-paru.
  • Mengambil zat-zat makanan dari usus halus untuk diedarkan dan dibagikan ke seluruh jaringan/ alat tubuh.
  • Mengangkat / mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna bagi tubuh untuk dikeluarkan melalui ginjal dan kulit.

b. Sebagai pertahanan tubuh terhadap serangan penyakit dan racun dalam tubuh dengan perantaraan leukosit dan antibodi/ zat–zat anti racun.
c. Menyebarkan panas keseluruh tubuh.

B. Kandungan Darah

Kandungan dalam darah: 

  • Air    : 91%
  • Protein    : 3% (albumin, globulin, protombin dan fibrinigen)
  • Mineral    : 0,9% (natrium klorida, natrium bikarbonat, garam fosfat, magnesium, kalsium, dan zat besi).
  • Bahan organik    : 0,1% (glukosa, lemak asam urat, kreatinin, kolesterol, dan asam amino).


C. Bagian- bagian Darah

C.a. Sel-Sel Darah

1. Sel darah merah (Eritrosit)
Sel darah merah (eritrosit) bentuknya seperti cakram/ bikonkaf dan tidak mempunyai inti. Ukuran diameter kira-kira 7,7 unit (0,007 mm), tidak dapat bergerak. Banyaknya kira–kira 5 juta dalam 1 mm3 (41/2 juta). Warnanya kuning kemerahan, karena didalamnya mengandung suatu zat yang disebut hemoglobin, warna ini akan bertambah merah jika di dalamnya banyak mengandung oksigen.

Fungsi sel darah merah adalah mengikat oksigen dari paru–paru untuk diedarkan ke seluruh jaringan tubuh dan mengikat karbon dioksida dari jaringan tubuh untuk dikeluarkan melalui paru–paru. Pengikatan oksigen dan karbon dioksida ini dikerjakan oleh hemoglobin yang telah bersenyawa dengan oksigen yang disebut oksihemoglobin (Hb + oksigen 4 Hb-oksigen) jadi oksigen diangkut dari seluruh tubuh sebagai oksihemoglobin yang nantinya setelah tiba di jaringan akan dilepaskan: Hb-oksigen Hb + oksigen, dan seterusnya. Hb tadi akan bersenyawa dengan karbon dioksida dan disebut karbon dioksida hemoglobin (Hb + karbon dioksida Hb-karbon dioksida) yang mana karbon dioksida tersebut akan dikeluarkan di paru-paru.

Sel darah merah (eritrosit) diproduksi di dalam sumsum tulang merah, limpa dan hati. Proses pembentukannya dalam sumsum tulang melalui beberapa tahap. Mula-mula besar dan berisi nukleus dan tidak berisi hemoglobin kemudian dimuati hemoglobin dan akhirnya kehilangan nukleusnya dan siap diedarkan dalam sirkulasi darah yang kemudian akan beredar di dalam tubuh selama kebih kurang 114 - 115 hari, setelah itu akan mati. Hemoglobin yang keluar dari eritrosit yang mati akan terurai menjadi dua zat yaitu hematin yang mengandung Fe yang berguna untuk membuat eritrosit baru dan hemoglobin yaitu suatu zat yang terdapat didalam eritrisit yang berguna untuk mengikat oksigen dan karbon dioksida. 

Jumlah normal pada orang dewasa kira- kira 11,5 – 15 gram dalam 100 cc darah. Normal Hb wanita 11,5 mg% dan laki-laki 13,0 mg%. Sel darah merah memerlukan protein karena strukturnya terdiri dari asam amino dan memerlukan pula zat besi, sehingga diperlukan diit seimbang zat besi. 

Di dalam tubuh banyaknya sel darah merah ini bisa berkurang, demikian juga banyaknya hemoglobin dalam sel darah merah. Apabila kedua-duanya berkurang maka keadaan ini disebut anemia, yang biasanya disebabkan oleh perdarahaan yang hebat, penyakit yang melisis eritrosit, dan tempat pembuatan eritrosit terganggu.

2. Sel darah putih (Leukosit)

Bentuk dan sifat leukosit berlainan dengan sifat eritrosit apabila kita lihat di bawah mikroskop maka akan terlihat bentuknya yang dapat berubah-ubah dan dapat bergerak dengan perantaraan kaki palsu (pseudopodia), mempunyai bermacam- macam inti sel sehingga ia dapat dibedakan menurut inti selnya, warnanya bening (tidak berwarna), banyaknya dalam 1 mm3 darah kira-kira 6000-9000. 

Fungsinya sebagai pertahanan tubuh yaitu membunuh dan memakan bibit penyakit / bakteri yang masuk ke dalam jaringan RES (sistem retikuloendotel), tempat pembiakannya di dalam limpa dan kelenjar limfe; sebagai pengangkut yaitu mengangkut / membawa zat lemak dari dinding usus melalui limpa terus ke pembuluh darah. 

Sel leukosit disamping berada di dalam pembuluh darah juga terdapat di seluruh jaringan tubuh manusia. Pada kebanyakan penyakit disebabkan oleh masuknya kuman / infeksi maka jumlah leukosit yang ada di dalam darah akan lebih banyak dari biasanya. Hal ini disebabkan sel leukosit yang biasanya tinggal di dalam kelenjar limfe, sekarang beredar dalam darah untuk mempertahankan tubuh dari serangan penyakit tersebut. Jika jumlah leukosit dalam darah melebihi 10000/mm3 disebut leukositosis dan kurang dari 6000 disebut leukopenia.

Macam- macam leukosit meliputi:

a. Agranulosit 
Sel leukosit yang tidak mempunyai granula didalamnya, yang terdiri dari: 

  • Limposit, macam leukosit yang dihasilkan dari jaringan RES dan kelenjar limfe, bentuknya ada yang besar dan kecil, di dalam sitoplasmanya tidak terdapat glandula dan intinya besar, banyaknya kira- kira 20%-15% dan fungsinya membunuh dan memakan bakteri yang masuk ke dalam jarigan tubuh.
  • Monosit. Terbanyak dibuat di sumsum merah, lebih besar dari limfosit, fungsinya sebagai fagosit dan banyaknya 34%. Di bawah mikroskop terlihat bahwa protoplasmanya lebar, warna biru abu-abu mempunyai bintik-bintik sedikit kemerahan. Inti selnya bulat dan panjang, warnanya lembayung muda.


b. Granulosit 
Disebut juga leukosit granular terdiri dari:
- Neutrofil
Atau disebut juga polimorfonuklear leukosit, mempunyai inti sel yang kadang-kadang seperti terpisah-pisah, protoplasmanya banyak bintik-bintik halus / glandula, banyaknya 60%-50%. 
- Eusinofil 
Ukuran dan bentuknya hampir sama dengan neutrofil tetapi granula dan sitoplasmanya lebih besar, banyaknya kira-kira 24%. 
- Basofil
Sel ini kecil dari eusinofil tetapi mempunyai inti yang bentuknya teratur, di dalam protoplasmanya terdapat granula-granula besar. Banyaknya setengah bagian dari sumsum merah, fungsinya tidak diketahui.

3. Sel Pembeku (Trombosit)

Trombosit merupakan benda-benda kecil yang mati yang bentuk dan ukurannya bermacam-macam, ada yang bulat dan lonjong, warnanya putih, normal pada orang dewasa 200.000-300.000/mm3.

Fungsinya memegang peranan penting dalam pembekuan darah. Jika banyaknya kurang dari normal, maka kalau ada luka darah tidak lekas membeku sehingga timbul perdarahan yang terus- menerus. Trombosit lebih dari 300.000 disebut trombositosis. Trombosit yang kurang dari 200.000 disebut trombositopenia. 
(Ikatan Terapis Bekam Indonesia)Di dalam plasma darah terdapat suatu zat yang turut membantu terjadinya peristiwa pembekuan darah, yaitu Ca2+ dan fibrinogen. Fibrinogen mulai bekerja apabila tubuh mendapat luka. ketika kita luka maka darah akan keluar, trombosit pecah dan mengeluarkan zat yang dinamakan trombokinase. Trombokinasi ini akan bertemu dengan protrombin dengan pertolongan Ca2+ akan menjadi trombin. Trombin akan bertemu dengan fibrin yang merupakan benang-benang halus, bentuk jaringan yang tidak teratur letaknya, yang akan menahan sel darah, dengan demikian terjadilah pembekuan. Protrombin di buat didalam hati dan untuk membuatnya diperlukan vitamin K, dengan demikian vitamin K penting untuk pembekuan darah.

C.b. Plasma Darah

Bagian cairan darah yang membentuk sekitar 5% dari berat badan, merupakan media sirkulasi elemen-elemen darah yang membentuk sel darah merah, sel darah putih, dan sel pembeku darah juga sebagai media transportasi bahan organik dan anorganik dari suatu jaringan atau organ. 

Pada penyakit ginjal plasma albumin turun sehingga terdapat kebocoran albumin yang besar melalui glomerulus ginjal. Hampir 90% dari plasma darah terdiri dari air, di samping itu terdapat pula zat-zat lain yang terlarut di dalamnya.(Ikatan Terapis BEkam Indonesia - ITBI)

Alhijamah / titik Bekam



Titik bekam / Alhijamah

I.       Tumor , kanker ,karsinoma , kista : diatas dan didaerah tumor dengan jarak sekitar 1,5 cm dari batas pinggir tumor kebibir kop hijamah , dikanan dan kirinya dengan jarak yang sama.
II.       Varises : sama dengan penanganan tumor atau kanker
III.      Koreng dikulit
IV.      Gigitan binatang berbisa
V.        Penyumbatan pembuluh darah


Titik larangan


I. Pusat kelenjar limfe atau getah bening ( nodi lymphatici ) yang berada di 6 tempat , yakni
a. Nodi lymphatici cervicales . posisinya dileher samping bawah telinga kanan dan kiri b. Nodi lymphatici axillares . posisinya diketiak kanan dan kiri
c. Nodi lymphatici inguanales. Posisinya diselangkangan depan , kanan dan kiri.
II.   Otak kecil bagian bawah . posisinya akhir tengkorak belakang bagian bawah
III.   Leher depan di bagian tenggorokan kanan dan kiri
IV.  Hepar , hati kiri .posisinya diulu hati, lekukan tulang iga tengah
V.    Tepat disendi – sendi tulang besar.
VI.    Lubang – lubang alami , seperti pusar , dubur , puting payudara , telinga dll.
VII.   Tepat divarises , tumor , kanker , kista .dipijit pun tidak boleh.
VIII.   Bagian tubuh yang amat sakit karena asam urat.
IX.     Perut wanita hamil , terutama kandungan usia muda.
X.     Titik yang sama kecuali setelah berlalu sekitar 1 bulan.
XI.     Daerah selangkangan atas karena tempat lubang hernia.
 

TITIK – TITIK YANG DISUNNAHKAN NABI :

1.     UMMU MUGHITS : Daerah ujung kepala , daerah ini merupakan inti pengobatan karena daerah ini  terdapat jalur yang masuk langsung kedalam otak yang palim dalam yang diselimuti paling banyak pembuluh darah dan disitu terdapat banyak manfaat apabila aliran darah dalam otak lancar karena reseptor – reseptor dapat bekerja bagus  yang berguna untuk mengontrol seluruh kerja organ – organ dalam tubuh dan hormon – hormon , begitu pula syaraf – syaraf otak dapat bekerja dengan baik.
2.     AL-AKHDAIN : daerah leher belakang kanan dan kiri , disitu terdapat hubungan aliran darah langsung dari tangan kanan dan kiri , jantung , paru – paru , mata , telinga , gigi , leher , pundak
3.     KAAHIL : Daerah diantara 2 pundak atau tepatnya di Cervical VII ,  Menurut Nabi  daerah ini dapat menyembuhkan 72 penyakit . dari gambar aliran darah daerah ini terdapat cabang – cabang pembuluh darah dari seluruh organ tubuh dalam manusia.
4.     NAGHIDH : Di atas clavicula persis ,di situ Rasulluloh pernah dihijamah waktu diracun pada makanannya
5.     ILTIWA’ : Daerah pada maleolus dan Calcaneus disitu terdapat aliran darah dari Vena besar yang mendapat aliran darah dari semua organ – organ tubuh dan disitu sebetulnya dapat menarik semua aliran darah kotor , tetapi karena area untuk hijamah kurang lebar maka yang terbaik yaitu di KAAHIL, daerah Iltiwa’ dapat mengobati keluhan – keluhan pada daerah kaki , paha , jari – jari kaki .

sumber : ITBI

Kamis, 25 Juli 2013

Makanan buat diabetes


tarif bekam

Cupping

Cupping is used to treat muscular pain and remove unwanted toxin from your body.
Price: Rp.60.000 for 30 min of cupping treatment.

Khasiat buah Mangga


Mangga diperkirakan sebagai buah asli dari Asia Tenggara dan Asia Selatan terutama Burma, Bangladesh dan  India, hal itu diketahui dari catatan-catatan sejarah sejak 25 hingga 30 tahun lalu. Dulu, mangga dikenal sebagai ‘makanan dewa-dewi’. Referensi mengenai hal ini dapat dilihat di kitab-kitab veda Hindu. Dalam kitab itu juga tertulis  bahwa  biksu2 budha membudidayakan buah mangga pada 4000 SM. Buah mangga pada masa itu dianggap sebagai buah suci karena sang Buddha sering bermeditasi dibawah pohon mangga. Selain itu mangga (kala itu) menurut ajaran Hindu dianggap sebagai penjelmaan Dewa Prajapati sebagai dewa pencipta langit dan bumi. Pada abad ke 5 SM, para biksu membawa mangga ke Malaya. Penulis tentang Mangga pertama kali adalah Huien Tsang (asal India) pada tahun 632-45 SM. Sementara Alexander Agung adalah orang asing pertama (dari luar india) yang melihat mangga untuk pertama kalinya, yaitu sekitar tahun 327 SM.
Dari India, mangga diperkirakan menyebar ke Semananjung Malaysia, Indonesia dan sekitarnya. Penyebaran dilakukan oleh para pedagang India sambil menyebarkan agama Hindu dan Budha pada sekitar abad ke 4 atau 5 SM.
Pedagang Persia lalu menyebarkan mangga ke asia tengah, lalu diperkenalkan ke benua afrika pada abad ke 16, dan ke negara brazil dan portugis pada tahun 1700-an. Orang Portugis lalu menyebarkan mangga ke Kepulauan Canari dan Azore pada abad 19.
Setelah itu, mangga menyebar di Amerika utara, Selatan dan negara-negara Meksiko, Ekuador, Peru, Brazil, Guatemala dan Haiti. Di Amerika Serikat, mangga tumbuh subur di daerah Florida, California dan Hawaii karena di tiga tempat itulah iklim yang cocok bagi mangga untuk tumbuh dengan suburnya.
Puerto Rico, terkenal sebagai salah satu negara yang memproduksi mangga paling banyak. Negara tersebut memproduksi mangga secara komersial hampir tiga puluh tahun sejak mangga dikenal di sana. Lebih dari 4000 hektar tanah ditanam pohon mangga yang kemudian saat panen, mangga2 tersebut diekspor ke Eropa dan Amerika Serikat.
Sementara di Coachella Valley (California) tersedia tidak kurang dari 200 hektar tanah untuk ditanami mangga. Mangga rentan terhadap hawa dingin, hal itu membuat petani berpikir ulang untuk menanam mangga dan menggantinya dengan anggur dan jeruk. Namun begitu, Hawaii tetap membudidayakan mangga. Terdapat setidaknya 300 hektar lahan yang ditanami mangga, dimana saat panen nanti, mangga2 itu akan dijual secara lokal.
Banyak varietas mangga yang dipanen di Florida Selatan. Hal tersebut merupakan kegiatan atau program agriculture dari USDA (the United States Department of Agriculture).  David Fairchild, pendiri USDA, amat sangat rajin menyebarluaskan tentang pembudidayaan mangga menjadi komoditi buah yang baik untuk industri.  Program yang ia prakarsai tersebut akhirnya berhasil diterima dengan baik oleh para petani di sekitar Florida Selatan sehingga penanaman buah mangga semakin gencar dilakukan.
Pohon mangga,  masuk dalam famili Anacardiaceae. Spesiesnya terdiri dari 35 hingga 40 spesies. Sebut saja mangga arum manis, mangga gedong, mangga madu, dll.
Nama Mangga
Nama mangga asal mulanya berawal dari kata Malayalammaanga, yang kemudian dipopulerkan oleh orang-orang portugis selepas menjajah negara India.
Mangga dalam bahasa Inggris dikenal dengan nama Mango, bahasa portugis Manga. Bahasa Tamil (India) menyebut mangga sebagai mangkay atau mang-a. Sementara bahasa botani menyebut mangga sebagai mangiferaindica yang artinya mangga yang berasal dari India.
Mangga di Indonesia
Mangga mulai ditanam di Kepulauan Maluku pada tahun 1665. Menurut beberapa dokumentasi tentang mangga, jumlah pohon mangga di seluruh pulau Jawa (pada awal mula mangga dibudidayakan) adalah sebanyak 5 juta pohon, terdiri dari beberapa varietas seperti mangga kweni, kebembam, kemang dan embacang. Namun jumlah itu, kini, hanya tinggal 30 – 40% saja. Hal ini disebabkan oleh menyempitnya ladang dan banyaknya pohon tua yang mati dan usaha untuk meremajakan kembali pohon mangga yang begitu lambat.
Sentra penanaman mangga di Indonesia terdapat di Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jawa Barat, DI Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.
Yang terkandung dalam mangga
1. Serat
Kandungan serat dalam mangga sekitar 1,8 persen, memberikan kontribusi yang cukup terhadap kebutuhan serat manusia. Serat pangan memiliki peran fisiologis terhadap usus. Kurangnya konsumsi serat dapat menyebabkan timbulnya penyakit degeneratif, seperti aterosklerosis (penyumbatan pembuluh darah), jantung koroner, diabetes melitus, hiperkolesterolemia (kelebihan kolesterol), hipertensi, hiperlipidemia (kelebihan lemak), dan kanker usus. Serat pangan buah mangga terdiri dari serat pangan larut, yaitu pektin dan serat pangan tidak larut yaitu selulosa. Masing-masing jenis serat pangan ini sangat penting bagi kesehatan tubuh. (sumber: Prof. DR. Made Astawan, ahli teknologi pangan dan gizi).
Fungsi utama serat pangan larut:
~ memperlambat kecepatan pencernaan dalam usus, sehingga aliran energi ke tubuh menjadi berkurang.
~ memberi perasaan kenyang yang lebih lama
~ memperlambat penyerapan glukosa, sehingga membutuhkan sedikit insulin untuk mengubah glukosa menjadi energi.
~ membantu mengendalikan berat badan dengan memperlambat munculnya lapar.
~ meningkatkan kesehatan saluran pencernaan dengan cara meningkatkan motilitas atau pergerakan usus besar.
~ mengurangi resiko penyakit jantung
~ mengikat asam empedu
~ mengikat lemak dan kolesterol, (yang kemudian dikeluarkan melalui feses)
Fungsi utama serat pangan tidak larut air:
- mempercepat transit (waktu tinggal) makanan dalam usus dan meningkatkan berat feses
- memperlancar proses BAB dan mengurangi risiko wasir, divertikulosis dan kanker usus besar.
2. Sumber Antioksidan
Kemampuan antioksidan dari buah mangga dihasilkan oleh berbagai senyawa yang terdapat di dalamnya, yaitu betakaroten, senyawa fenolik, lupeol, vitamin C, E, serta beberapa mineral seperti Cu, Zn, Mn, dan Se. Senyawa2 tersebut dapat melindungi tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas, seperti kanker. Radikal bebas adalah molekul tidak stabil yang dihasilkan oleh berbagai proses kimia normal tubuh, radiasi matahari atau kosmis, asap rokok, dan pengaruh lingkungan lainnya. Radikal ini apabila tidak dinetralkan oleh senyawa antioksidan, dapat menyerang partikel dan molekul lainnya dalam tubuh, menyebabkan perubahan mendasar pada materi genetis dan bagian-bagian penting sel lainnya.
Berdasarkan hasil evaluasi aktivitas antioksidan dan beberapa buah tropis, diketahui bahwa mangga memiliki aktivitas penangkapan terhadap radikal hikroksil (OH-) yang sangat kuat, serta dapat melindungi deoksiribosa lebih baik dibandingkan dengan antioksidan sintetik (BHA dan BHT). Penelitian juga menunjukkan bahwa mangga memiliki kemampuan menangkap HOCI lebih kuat daripada pisang (Murcia et,al, 2001).
3. Sumber vitamin C.
Kandungan vitamin C mangga cukup layak diperhitungkan. Jika setiap 100 gram mangga masak rata2 dapat memasok vitamin C sebanyak 41 mg, dengan mengonsumsi mangga ranum 150 gram, kecukupan vitamin C yang dianjurkan untuk laki2 dan perempuan dewasa per hari (masing2 60 mg) dapat terpenuhi. Di samping berfungsi sebagai antioksidan, vitamin C memiliki fungsi menjaga dan memelihara kesehatan pembuluh2 kapiler, kesehatan gigi dan gusi. Vitamin C juga membantu penyerapan zat besi dan dapat menghambat produksi nitosamin, zat pemicu kanker.
4. Sumber Kalium.
Kalium terdapat dalam jumlah besar pada buah mangga. Tiap 100 gram mangga, mengandung kalium 156 mg. Dengan mengkonsumsi buah mangga minimal 250 gram, kecukupan kalium sebanyak 400 mg per hari dapat terpenuhi. Kalium mempunyai fungsi meningkatkan keteraturan denyut jantung, mengaktifkan kontraksi otot, dan membantu tekanan darah. Konsumsi kalium yang memadai dapat mengurangi efek natrium dalam meningkatkan tekanan darah dan secara bebas memberikan kontribusi terhadap penurunan risiko terkena stroke.
5. Air
Karena mengandung unsur air yang paling tinggi maka buah mangga dapat di ambil sarinya atau dibuat sebagai jus. Oleh karena rasa manis dan airnya yang tinggi menyebabkan buah ini amat menyegarkan ketika dimakan, walaupun agak lecek dan kotor. Di pasar dan supermarket kini sudah sangat mudah dijumpai jus mangga yang telah dikemas dalam produk siap untuk konsumsi.
Khasiat Mangga
1. Para ahli menyakini mangga adalah sumber karotenoid yang disebut beta crytoxanthin, yaitu bahan penumpas kanker yang baik.
2. Membantu sistem pencernaaan
3. Peluruh urine, penyegar, penambah nafsu makan, pencahar ringan.
4. Baik untuk menjaga kesehatan mata, mulut dan tenggorokan.
5. Dapat mengobati sariawan, menjaga kesehatan gigi dan gusi.
6. Dapat menurunkan risiko terkena stroke.
7. Dapat mengatasi radang kulit.
8. Dapat menurunkan panas/demam.
9. Sebagai pembersih darah
10. Dapat menghilangkan bau badan
Pengobatan dengan buah mangga
a. Pengobatan radang kulit;
Gunakan kulit buah mangga. Caranya, 150 gram kulit buah mangga dimasak dengan air secukupnya hingga mendidih. Dalam kondisi hangat, air rebusan ini dipakai untuk mencuci bagian kulit yang mengalami sakit atau peradangan.
b. Mengobati influenza
Caranya, 200 gram daging buah mangga ditambah 10 gram jahe dan dua batang daun bawang putih. Bahan tersebut direbus dengan 500 cc air hingga tersisa separuhnya, kemudian air disaring dan diminum.
c. Mengobati mabuk perjalanan
Caranya, mangga dikeringkan dan direbus dengan air secukupnya. Setelah hangat, tambahkan madu secukupnya dan 10 cc air jeruk nipis lalu diaduk hingga rata, minum selagi hangat.
d. mengobati batuk dan sesak nafas
caranya, ambil 1 buah mangga, 1 sdm air jeruk nipis, 2 sdm madu, 100 ml air hangat, lalu semua bahan diblender sampai halus, minum 2 x sehari.
(berbagai sumber)

Buah Merah


Kekayaan biodiversitas alam Indonesia khas pulau Papua -yg sejak lama dikenal sebagai kawasan tempat tumbuh subur beragam anggrek eksotik- menjelang tutup tahun 2004 y.l. tiba-tiba dihebohkan dengan liputan media yg meluas tentang sensasi penemuan Buah Merah asli Papua yg berkhasiat sebagai ramuan penangkal HIV/AIDS,Kanker,Asam Urat,Diabetes.

Belum tuntas adanya memang penelitian tentang keampuhan khasiat sari buah Merah Papua sebagai penangkal AIDs serta beberapa penyakit degeneratif lainnya. Namun setidaknya penelitian riset ilmiah khasiat Buah Merah Papua atas karya temuan peneliti Indonesia sendiri dapat menjadi modal yg amat berharga dalam upaya terobosan penyembuhan medis penyakit AIDS yg hingga kini belum ada obatnya dimana pun di seluruh dunia. Selain itu setidaknya penelitian khasiat Buah Merah Papua sebagai obat penyakit degeneratif dan suplemen kesehatan, serta upaya pembudidayaan tanaman Buah Merah oleh bangsa sendiri dapat menjadikannya dikenal khalayak seperti halnya popularitas khasiat sari buah mengkudu yg telah terlebih dulu mendunia.
Nama latin Buah Merah adalah "Pandanus conoideus Lam" (Red Froot=English) adalah tanaman khas spesifik atau endemik yang tumbuh di p.Papua dan sebagian kepulauan Maluku. Tanaman Buah Merah termasuk tanaman keluarga pandan-pandanan dgn pohon menyerupai pandan, namun tinggi tanaman dapat mencapai 16m dengan tinggi batang bebas cabang sendiri setinggi 5 sampai 8 m yang diperkokoh akar-akar tunjang pada batang sebelah bawah.
Kultivar buah berbentuk lonjong dgn kuncup tertutup daun buah. Buah Merah sendiri panjang buahnya mencapai 55 cm, diameter 10-15 cm, dan bobot 2-3 kg. Warnanya saat matang berwarna merah maroon terang. Walau sebenarnya ada jenis tanaman ini yg berbuah berwarna coklat dan coklat-kekuningan.
Budidaya tanaman dipelopori oleh seorang warga lokal Nicolaas Maniagasi sejak tahun 1983, dan atas jerih payahnya tersebut mendapatkan penghargaan lingkungan hidup Kehati Award 2002.
Adapun penelitian tentang khasiat pengobatan Buah Merah pertama kali dilakukan oleh peneliti dosen Universitas Cendrawasih di Jayapura yaitu Drs. I Made Budi M.S. Sebagai ahli gizi dan dosen Universitas Cendrawasih sempat mengamati secara seksama kebiasaan masyarakat tradisional di Wamena, Timika dan desa-desa kawasan pegunungan Jayawijaya yang mengonsumsi buah merah sebagai obat cacing, penyakit kebutaan, dan penyakit kulit.
Selain itu pengamatan atas masyarakat lokal berbadan lebih kekar dan berstamina tinggi, pd hal hidup sehari-hari secara asli tradisional yg serba terbatas dan terbuka dalam berbusana dalam kondisi alam yg keras serta terkadang bercuaca cukup dingin di ketinggian pegunungan. Keistimewaan fisik penduduk lain yakni jarang yg terkena penyakit degeneratif seperti; hipertensi, diabetes, penyakit jantung dan kanker.
Dengan meneliti kandungan komposisi gizinya, ternyata dalam ujud sari buah merah itu banyak mengandung antioksidan (kandungan rata-rata):
- Karoten (12.000 ppm)
- Betakaroten (700 ppm)
- Tokoferol (11.000 ppm)
Disamping beberapa zat lain yang meningkatkan daya tahan tubuh, a.l:
asam oleat, asam linoleat, asam linolenat, dekanoat, Omega 3 dan Omega 9, yg semuanya merupakan senyawa aktif penangkal terbentuknya radikal bebas dalam tubuh.

Betakaroten berfungsi memperlambat berlangsungnya penumpukan flek pada arteri. Jadi aliran darah ke jantung dan otak berlangsung tanpa sumbatan. Interaksinya dengan protein meningkatkan produksi antibodi. Ini meningkatkan jumlah sel pembunuh alami dan memperbanyak aktifitas sel T Helpers dan limposit. Suatu kutipan studi membuktikan konsumsi betakaroten 30-60 mg/hari selama 2 bulan membuat tubuh dapat memperbanyak sel-sel alami pembasmi penyakit. Bertambahnya sel-sel alami itu menekan kehadiran sel-sel kanker karena ampuh menetralisasikan radikal bebas senyawa karsinogen penyebab kanker.
Dalam beberapa penelitian terbatas yg dilakukan I Made Budi dengan metode pengobatan langsung dengan sari buah Buah Merah, peneliti mengungkapkan keberhasilan yg amat tinggi dalam upaya pengobatan yg dilaksanakan terhadap penyakit yaitu;
tumor otak, tumor kandungan, tumor payudara, kanker hati, bahkan juga HIV/AIDS yg sebagian besar kasus penyembuhan terjadi atas pasien-pasien di Papua maupun penderita penyakit di p.Jawa. 

Minggu, 10 Maret 2013

Stres Menyebabkan Otak Mengecil



 eramuslim
- Hidup dalam keadaan stres ternyata tidak hanya bisa mempengaruhi  kemampuan berpikir dan daya ingat karena otak mengecil, tapi juga membuat daya tahan tubuh semakin buruk dan memudahkan penyakit masuk ke dalam tubuh.  Penelitian sebelumnya mengungkapkan bahwa hormon stres seperti kortisol, akan meningkatkan resiko untuk menderita hipertensi, penyakit jantung, dan sebagainya. Ternyata bukan itu saja, penelitian terbaru yang dilaporkan dalam Jurnal Psychoneuroendocrinology, edisi Desember ini,mengatakan bahwa hormon stres juga akan membuat otak mengecil.
Hormon stres yang tinggi akan membuat daya ingat menurun dan hippokampus (bagian di otak) akan mengecil. Hippokampus ini merupakan bagian otak yang berfungsi dalam proses belajar dan daya ingat. Penelitian yang dilakukan hingga 6 tahun ini, mengukur kadar kortisol dalam sekelompok orang dewasa. Ditemukan, orang yang mempunyai kadar kortisol yang tinggi secara terus menerus akan mempunyai test daya ingat yang lebih buruk dengan dengan orang yang mempunyai kadar kortisol rendah hingga sedang. Selain itu, paparan yang lama terhadap kadar kortisol yang tinggi akan membuat daerah hippokampus di otak, mengecil sebanyak
14%. Mungkin ini dapat menjelaskan mengapa pada beberapa orangtua menunjukkan daya ingat maupun kemampuan berpikir yang buruk, sedang orangtua lainnya menunjukkan sebaliknya.
Bagaimana pengaruh kortisol terhadap anak-anak? Peneliti menemukan, peningkatan kortisol secara temporer mempengaruhi kemampuan berpikir dan daya ingat, tapi ini hanya terjadi secara temporer pula. Penelitian lain menunjukkan bahwa anak dan remaja yang berasal dari golongan sosial ekonomi lemah menunjukkan kadar hormon stres yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang berasal dari golongan sosial ekonomi yang lebih mampu. Ini menunjukkan bahwa stres dapat mempengaruhi fungsi otak, tanpa melihat pada usia. Dan stres dapat terjadi pada semua kelompok usia yang akan mempengaruhi fisik maupun mental penderitanya.

Sementara itu, penelitian lain yang dilakukan oleh para peneliti dari Australia membuktikan bahwa ada kaitan ilmiah antara tekanan emosional dan sakit. Mulai dari masuk angin biasa hingga kanker. Kelompok peneliti dari GervanInstitute, Sydney, pekan lalu, mengumumkan mereka menemukan hormon yang dilepaskan ke tubuh saat orang dilanda stres, yakni neuropeptide Y (NPY) merongrong sistem kekebalan tubuh. Sehingga, membuat anda jatuh sakit. "Sampai kini ada bukti kuat kaitan antara otak dan sistem kekebalan. Namun pada saat ini kita telah mendapatkan koneksi itu, Saat stres, saraf melepaskan banyak NPY. Hormon itu masuk ke aliran darah, tempat hormon tersebut menghuni sel-sel dalam sistem kekebalan dan membinasakan patogen dalam tubuh. Bahwa stres membuat anda sakit kini bukan lagi suatu mitos. Itu kenyataan dan kita perlu menghadapinya dengan serius." ujar Fabienne Mackay Peneliti dari Australia
Penemuan kelompok itu dipublikasikan dalam Journal of Experimental Medicine edisi Senin. Para peneliti mengemukakan mereka berharap karya mereka akan menghasilkan dua jenis intervensi terapeutik. Herbert Heerzog salah satu ilmuwan lainnya, mengemukakan neuropeptide Y telah diketahui akan mempenga
ruhi tekanan darah dan detak jantung. Namun temuan dampak hormon itu pada sistem kekebalan telah membuka pintu baru untuk mengatasi berbagai penyakit. "Stres membuat anda lebih rentan saat anda, misalnya terkena flu, dan bahkan dalam situasi yang lebih serius, seperti kanker. Hormon itu dapat membuat sakit menjadi lebih parah dalam situasi ini," kata dia kepada Radio ABC. Penyakit lain yang memiliki kaitan dengan stres antara lain rhematoid arthritis, multiple scelerois, penyakit Crohn, diabates tipe 1 serta lupus. Mackay menjelaskan, diperlukan waktu bertahun-tahun untuk mengembangkan obat gunamenghadapi pengaruh NPY. Solusi terbaik untuk jangka pendek adalah memerangi stres mereka. "Hal terbaik yang dilakukan adalah
menghilangkan stres dari kehidupan kita dengan cara mengorganisasi kembali cara hidup kita. Mengubah gaya hidup kita dan menggunakan berbagai cara, seperti yoga dan relaksasi, semampu kita," katanya. (to/is